Terserah Engkau
Perjalanan ini
bukan tentang apa yang kunikmati melainkan tentang apa yang Engkau Ridhoi,
Tersesat dalam
pencarianMu tak mengundang lelah dan letih dalam nafas ini,
tangis bahagia
atau tangis sedih sama saja.
Kecamuk hati
perdetik mengundang rasa, tanpa sadar aku tak bisa berbuat apa-apa.
Engkau melihat
apa yang belum aku lakukan, mendengar apa yang belum aku katakan,
dan
mentakdirkan apa yang belum aku pikirkan.
Jalan ini
semakin dekat, nadi hampir tak berdetak, namun amarah masih bergejolak.
Aku tak ingin
menuntut Engkau akan apa yang ku inginkan di dunia ini apalagi kelak diakhirat
nanti,
Dan juga bukan
maksud diri ingin menyerah apalagi terjebak dalam pasrah,
Namun terlebih karena
usaha tak melulu tentang pamrih
Karena Abdi suci
hanya lahir dari jiwa yang bersih, yang terbebas dalam permintaan.
Dan kulepaskan
semua tentang kehidupan.
(a.r/red)
Belum ada tanggapan untuk "Terserah Engkau"
Posting Komentar