Merosotnya Moral Anak, Generasi Super Millenium


Seiring berjalannya waktu dan terus bergulirnya kehidupan, arus perkembangan zaman  tak terbendung datangnya, moderenisasi berbagai macam kebutuhan dan gaya hidup tak terhindarkan adanya. Iya, inilah generasi super millennium yang ditopang oleh kecanggihan berbagai macam teknologi dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya teknologi sebenarnya sangat menguntungkan bagi kita dan sangat membantu kita dalam menjalani berbagai macam aktifitas, karena dengannya semua pekerjaan lebih cepat dan efisien, tidak hanya itu dengan adanya teknologi juga kita bisa lebih cepat mengetahui berbagai macam perkembangan gaya hidup dan budaya diberbagai belahan dunia lain.

Namun yang jadi persoalan, ketika semua gaya hidup ataupun budaya dari dunia luar dengan mudah masuk ke tempat kita tanpa adanya filter khusus, menjadikan budaya dan kebiasaan yang turun temurun dari nenek moyang kita ajarkan semakin terkikis dan perlahan-lahan menghilang. Masih teringat, zaman dulu ketika kita masih anak-anak, kita diwajibkan untuk sekolah agama terlebih dahulu atau yang lebih dikenal dengan Madrasah, karena disanalah kita ditempa untuk terus belajar akhlak dan berbagai macam adab setiap hari. Para orang tua memasrahkan anaknya untuk dididik dan diperlakukan tanpa ada rasa kekhawatiran yang berlebihan. Maka, dampaknya ketika orang tua dan para guru ataupun ustad saling bersinergi maka akan menghasilkan didikan moral anak yang bagus dan membuat sang anak sendiri mempunyai tanggung jawab dan disiplin ilmu tinggi dalam menjalani hidup sehari-hari.

Ketika adab dan akhlak seorang anak sudah kuat maka pelajaran atau ilmu yang lain pun akan dengan mudah masuk, karena adab dan akhlak adalah pondasi utama dalam menuntut ilmu.

Berbanding terbalik dengan era di generasi yang super millenium sekarang, dimana pergeseran gaya hidup dan budaya sudah mencontoh dunia luar (barat). Kita ambil contoh kecil saja, kita tak jarang menemui anak kecil yang baru berusia beberapa tahun sudah dibekali dengan gadget oleh orang tuanya dengan dalih biar sang anak diam dan asyik bermain dengan sendirinya tanpa mengganggu orang tuanya, besar sedikit sudah dimanja dengan berbagai macam peralatan games, tiap hari diajak jalan-jalan ke mall, diajak nonton dll. sehingga didikan adab dan akhlak yang dulu menjadi prioritas orang tua dalam mendidik anak malah dikesampingkan dan ilmu sosial yang lain lebih diutamakan, sehingga anak pun terbiasa dengan hiburan dan kesenangan dari kecil dan inilah salah satu faktor ataupun penyebab Krisisnya Moral seorang anak.

Jadi, jangan heran ketika orang tua dijadikan budak oleh anaknya, orang tua dimaki-maki oleh anaknya, orang tua diusir oleh anaknya, dan yang terparah adalah ketika orang tua dibunuh oleh anaknya. Itu tidak lain penyebabnya karena krisisnya moral seorang anak. Ketika adab dan akhlak tak pernah mereka pelajari dan ilmu agama seorang anak sudah abai maka bisa dipastikan kehidupan yang lain juga akan lalai. Kesenangan yang dari kecil ia dapat menjadikan kebiasaan yang tak terelakkan, berbagai resiko ia lakukan tanpa pikir panjang, yang ada hanyalah hiburan dan kesenangan.

Inilah realita yang terjadi sekarang. Dari sini kita tahu betapa pentingnya didikan orang tua dari kecil dalam membimbing dan membiasakan pendidikan moral sang anak dan betapa pentingnya pendidikan adab dan akhlak seorang anak, sehingga sang anak sendiri tidak mudah terjerumus dalam perkembangan zaman.

" Seberapa sukses seorang anak tidak akan pernah berarti ketika moral dan adabnya rusak, karena kesuksesannya tak pernah mengantarkannya ketempat yang seharusnya (Agama) "

Terima Kasih

(a.r/red)

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Merosotnya Moral Anak, Generasi Super Millenium"

Posting Komentar