Semakin
berkembangnya zaman semakin bertambah pula tuntutan hidup. Semua kebutuhan
mulai meningkat dan keinginan untuk terus lebih semakin menjadi-jadi. Ya wajar
namanya juga manusia makhluk yang diciptakan bersifat keluh kesah dan selalu
merasa jauh akan kata puas. Kurangnya rasa syukur dan takutnya akan ketinggalan
gaya hidup menjadi faktor utama penyebab resahnya manusia.
Sekarang
sudah lazim ditemui ataupun terjadi dimana para pria ataupun wanita entah itu
sebagai karyawan, staff, manajer, pimpinan, pengusaha ataupun para pedagang
lainnya berani mengorbankan semuanya dalam hidup dengan bekerja sampai larut malem
hanya demi mendapat penghasilan berlebih, yang mana tentunya berharap dari
penghasilan itu bisa menunjang kebutuhan dan keinginannya dalam memenuhi gaya
hidup.
(health) |
Namun
terkadang kita lupa akan prioritas utama dalam hidup, dimana faktor penunjang untuk
bisa melakukan prioritas yang lain sering terabaikan, tanpa disadari kita
terjebak dalam pemikiran agresif yang berfokus kedalam hasil akhir bukan pada
sebuah proses ataupun tahap untuk menjaga keseimbangannya, ya benar itulah yang
dinamakan 'Kesehatan'.
Bukankah kesehatan merupakan faktor utama yang lebih penting daripada
pekerjaan ??
Lantas, kenapa kita sering mengabaikannya ??
Ya
lagi-lagi itulah manusia yang baru bisa merasakan
dirinya lebih berharga setelah mengalami sebuah penyesalan. Pada umumnya ketika
sehat kita tidak peduli akan yang namanya menjaga kesehatan baik itu dengan
cara rutin berolahraga, makan makanan yang sehat serta teratur, istirahat yang
cukup dan bekerja diambang batas sewajarnya. Namun apa bisa dikata nasi sudah terlanjur
jadi bubur dan penyesalan sudah memberikan pelajaran hidup dan kita baru bisa menyadarinya.
Ketika
tubuh kita terbaring lemas dan beberapa penyakit mulai menyerang seakan semakin
menambah rumit masalah, rasa sesal menghantui dan putus asa menenggelamkan
harapan dalam melanjutkan hidup dan kita baru tersadar.
(Time Management) |
"Jangan korbankan kesehatan demi sebuah pekerjaan, karena seberapa
penting pekerjaan dan seberapa banyak hasil yang didapatkan akan tidak berarti
ketika kesehatan sudah tidak prima".
"Prioritaskan yang utama (kesehatan) maka prioritas penunjangnya
(pekerjaan) juga akan mengikuti".
Terima Kasih
(a.r/red)
Belum ada tanggapan untuk "Seberapa penting Pekerjaanmu sampai melupakan Kesehatanmu"
Posting Komentar