Disetiap
aktivitas dan keseharian kita tak jarang mengalami hal-hal yang membuat hati kita
menjadi resah, membuat hati kita mudah membenci dan bahkan selalu membuat hati kita
mudah menjadi marah, entah itu dari mana datangnya dan bagaimanapun kondisinya selalu
saja ada masalah yang menimpa kita. Dan disaat posisi hati kita yang tidak stabil
seperti itu nasehat seakan menjadi perkataan yang tak lagi bermakna, kesabaran
sudah tak lagi bisa menolong dan bahkan orang yang bermaksud ingin membantu
malah kita anggap menggurui, mengejek ataupun menghina dari saking memuncaknya
luapan kekesalan dan emosi yang ada dalam diri kita, padahal ia tak lain hanya
ingin membantu dan mengingatkan kita untuk tidak mudah resah ataupun marah
sehingga pada akhirnya hati kita akan kembali menjadi tenang dan bisa lebih
baik lagi dari sebelumnya.
Hal
seperti itu memanglah wajar dan sudah pasti dialami oleh masing-masing dari diri kita,
karena sudah sifat dasar kita sendiri yang diciptakan selalu berkeluh
kesah dan mudah gelisah akan sesuatu yang tidak pasti dan tidak sesuai dengan
keinginan kita. Namun itulah hakikat hidup yang menuntut kita untuk terus bersabar,
terus rendah hati, terus memperbaiki diri dan terus berjuang melewati ujian
demi ujian hidup didunia ini.
Yang
namanya masalah tidak akan pernah selesai dan tidak akan pernah menemui titik
akhir karena masalah itu sendiri diciptakan untuk menyaring mana hamba-hamba-Nya
yang berkualitas, hamba-hamba-Nya yang benar-benar beriman dan hamba-hamba-Nya yang
benar-benar kuat melewati berbagai rintangan demi rintangan hidup yang mana
tentunya akan mengantarkan diri kita menjadi pribadi yang lebih baik, pribadi
yang diunggulkan dan pribadi yang disayangi oleh Allah Swt serta makhluk -
makhluk lainnya.
Allah
Swt. pun juga akan membangga-banggakan kita pada mahkluk lainnnya, "Inilah hambaku, inilah yang kumaksud
kepada kalian kenapa aku mengatakan bahwa makhluk-Ku yang satu ini (Manusia) lebih
baik dan lebih sempurna dari kalian".
Resahnya hati dan mudahnya emosi itu hanya akan dialami oleh kita yang kurang bersyukur dan kita yang jauh dari kata zuhud (tidak cinta
dunia), karena bagaimana tidak, jika semua yang ada dipikiran kita hanyalah
tentang dunia, entah itu karena harta, jabatan, gelar dll. yang selalu kita
khawatirkan, maka pada akhirnya akan menuntut kita untuk memilikinya sehingga
sedikitpun salah satunya tidak kita miliki ataupun hilang, hati kita akan
menjadi resah dan tidak tenang. Resahnya hati juga terjadi karena kita terlalu
menggantungkan pemikiran pada logika kita sendiri dan tidak yakin akan campur
tangan Allah Swt. di setiap detik aktifitas dan kehidupan kita.
Maka
dari itu, jika hati kita tidak ingin resah, tidak akan mudah emosi dan tidak mudah
marah, mulailah dengan memperbanyak sujud, memperbaiki cara berpikir kita dalam
memandang hidup karena semua yang terjadi itu atas dasar izin-Nya dan memperkuat
iman dengan terus berpikir positif dan sadar akan semua masalah semata-mata
hanya untuk kebaikan diri kita .
"Tidak ada kebahagiaan yang benar-benar membahagiakan selain semua
tentang yang kita cintai dan tidak ada cinta yang lebih baik selain cinta kita kepada
sang pencipta, Allah Swt."
(penulis)
Terima kasih.
(a.r/red)
Belum ada tanggapan untuk "Kenapa Hati kita selalu Resah ??"
Posting Komentar