Pagi ini cuaca agak sedikit
mendung namun masih belum terlihat tanda-tanda akan terjadinya hujan, akupun
segera bergegas pergi ke kantor. Sesampainya didepan pintu kantor aku melihat sebuah
bungkus permen, entah siapa yang habis memakannya dan menelantarkan bungkusnya
disana, akupun refleks tanpa pikir
panjang segera aku mengambilnya dan membuangnya ke tempat sampah. Keesokan harinya pas di jam yang sama
dan momen yang sama akupun melihat bungkus permen itu lagi, sesaat terlintas
dipikiranku, ini pasti ada orang yang
sengaja membuangnya ataupun kebiasaan dari mereka sendiri yang memang seperti
itu, ucapku. Entahlah !! Segera aku ambil dan membuangnya lagi, karena apa
?? karena aku merasa kasihan jika melihat petugas cleaning service mondar mandir disitu hanya untuk membersihkan
sampah-sampah bekas makanan dari mereka yang tidak peduli akan kebersihan lingkungan.
“Padahal didalam agama Islam sendiri menyebutkan kalau Kebersihan itu sebagian dari Iman, mungkin
semua agama seperti itu. Tapi nyatanya, mengapa masih banyak yang tidak sadar
akan hal ini !! Bukankah kita makhluk sempurna yang diberikan akal untuk berpikir dan
hati untuk merasa ?? Bahkan sekelas
hewan seperti kucingpun ketika selesai membuang kotorannya ia segera menutupinya
dengan tanah, supaya tidak tercium aroma baunya dan terlihat semuanya nampak bersih.
Bukankah kucing tidak dikaruniai akal !! tapi mengapa kita yang diberi akal tidak bisa
berbuat seperti itu ?? “, dengan agak sedikit emosi akupun menggerutu.
Tapi mungkin ini terlihat hal sepeleh
bagiku yang memungkinkan untuk berfikir, “ah..
Cuma karena bungkus permen saja seakan semuanya menjadi masalah serius yang timbul
hanya karena dibesar-besarkan”, ucapku. Tapi nyatanya Tidak !! karena dari bungkus permen itu, kita bisa melihat
kepribadian dan karakter masing-masing dari kita sendiri ataupun orang tersebut.
Jika sesuatu yang kecil saja tidak bisa kita perhatikan apalagi yang besar, karena
sejatinya Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan
makhluk yang lain, baik itu mulai dari proses penciptaannya sampai rupa wujud
fisiknya. Manusia dikaruniai akal dan pikiran yang membedakan
status dirinya dengan binatang ataupun hewan.
Dan haripun berlalu, Tapi entah
kenapa pas dihari ketiga sejak kejadian tersebut, akupun melihatnya lagi, aku
seakan dibuatnya menjadi tambah geram, tapi aku mencoba untuk tetap tenang dan memposisikan
pikiranku untuk rileks dengan berpikir positif. Ditengah suasana yang sedikit tidak
nyaman ini membuat pikiranku sedikit terbawa emosi, tapi Sejenak akupun
berpikir, “Ini bukan masalah aku dengan orang yang membuang bungkus permen
tersebut, tapi ini adalah urusanku dengan Tuhan, bukankah dengan kasih sayang-Nya
kita dikarunia akal untuk berpikir atau mungkin juga ini adalah ujianku dari
Tuhan, seberapa besar dan seberapa jauh aku bisa merespon setiap permasalahan yang
terjadi dengan terlebih dahulu dimulai dengan berpikir”.
“Karena jika kita berbuat baik
hanya karena manusia, itu pasti tidak
akan berlangsung lama tapi jika kita berpikir berbuat baik karena ini memang
kewajiban dari Tuhan, itu tidak akan pernah ada batasannya”.
Dan setelah aku menyadari
semuanya, mungkin inilah yang dinamakan “Wujud Kasih Sayang Tuhan dalam Rupa Bungkus
Permen”.
Terima Kasih.
(a.r/red)
Belum ada tanggapan untuk "Wujud Kasih Sayang Tuhan dalam Rupa Bungkus Permen"
Posting Komentar