Buku merupakan gerbang ilmu, lewat
sebuah buku kita bisa memahami berbagai pemikiran para filsuf, tokoh,
sastrawan, dan para pemimpin dunia. Buku merupakan jendela dunia yang
memberikan kita ruang untuk menembus keterbatasan pengetahuan, merobek pagar
kebodohan dan mencerahkan alam pemikiran. Bahkan seorang Bapak Proklamator kita,
Bung Karno mengatakan, " Aku ini gemar membaca, karena membaca aku
anggap perlu untuk mengisi otakku, mengisi pikiranku, mengisi semangatku,
selebar-lebar mungkin kemudian jendela terbuka, ide-ide muncul dan semuanya
masuk dalam ingatan dan pikiranku “.
Buku membedakan pola
pikir kita dalam memandang berbagai jenis permasalahan yang ada. Orang yang membaca
buku lebih berwawasan, lebih mudah diajak ngobrol, tidak mudah stress,
mempunyai daya ingat yang kuat dan tentunya kaya akan berbagai wawasan.
Tapi seiring dengan
perkembangan teknologi dan kecanggihan berbagai media yang ada seakan
menghilangkan esensi dari sebuah buku itu sendiri. Kerap kali kita melihat banyaknya
para pemuda kita yang lebih disibukkan dengan berbagai gadget dan media sosial
yang tidak perlu yang bukannya menambah wawasan malah justru menenggelamkan
pengetahuan.
Jika kita menyadari
betapa pentingnya sebuah buku, kita tidak akan beranjak sedikitpun untuk terus
membaca. Kita bisa mencontoh negara seperti Jepang yang mewajibkan siswanya
membaca buku minimal 10 menit setiap hari, membudayakan membaca diberbagai
jenis transportasi dan memperbanyak toko
buku diberbagai penjuru negeri. Jadi tak heran, jika negara Jepang tergolong
negara yang maju di berbagai sektor, khususnya dibidang pendidikan yang tentunya akan memberikan
dampak besar terhadap perkembangan ekonomi negara karena ditinjau dari faktor sdm
yang memadai dan berkualitas.
Membaca buku
merupakan sebuah Investasi terhadap perkembangan bagi diri kita sendiri. Karena
dengan membaca buku kita bisa mengupgrade
atau menambah pengetahuan baru, skill
baru dan cara berpikir yang baru. Seperti yang disampaikan oleh bapak guru
bangsa kita, Buya Hamka “ Membaca buku yang baik berarti memberi makanan
rohani yang baik ” artinya
dengan membaca kita bisa mensuplai
energy positif terhadap jiwa kita yang disalurkan melalui alam bawah sadar
untuk mempengaruhi pemikiran dengan berbagai wawasan pengetahuan.
Jadi jika kita berkaca
dari manfaat dan kelebihan dari membaca buku diatas, setidak nya kita bisa untuk
mulai berInvestasi dari sekarang dengan membaca minimal 3 buku perbulan. Karena
sdm yang berkualitas didapat dari apa yang dia serap dan apa yang dia asup
dalam kepribadiannya setiap hari.
“Aku rela dipenjara asalkan bersama Buku, karena dengan Buku
aku bebas“
~ Mohammad Hatta ~
Terima Kasih.
(a.r/red)
Belum ada tanggapan untuk "Investasikan Diri Kita dengan Membaca Buku"
Posting Komentar