Karena pernikahan bukanlah penghambat sebuah Impian


Impian merupakan sebuah keinginan tertinggi seseorang dalam mengarungi hidup, dan Impian juga merupakan sebuah penyemangat, pemberi jalan dan pengubah nasib dari seseorang. Maka tak khayal semua berlomba-lomba untuk mencapainya, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan, berapa besar pengorbanan yang dikeluarkan dan berapa banyak dana yang dihabiskan, semua terasa tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan perasaan bahagia ketika impian tersebut berhasil dicapai.

Colin Powell mengatakan:"Sebuah impian dapat terwujud bukan karena keajaiban, melainkan karena keringat dan kerja keras". Artinya tidak ada impian yang berhasil dicapai dengan cara yang mudah ataupun dengan cara yang tiba-tiba karena semuanya butuh proses, butuh keberanian dan butuh kekonsistenan serta kerja keras dalam mengejarnya.

Namun terkadang impian hanyalah tinggal sebuah harapan, hanya tinggal sebuah cerita dan hanya tinggal sebuah dongeng yang tidak akan pernah terjadi dan tidak akan pernah menjadi, alih alih kita berusaha mencapainya justru kita malah terjebak dengan pemikiran kita sendiri akan kesulitan-kesulitan didalamnya.

Beberapa faktor yang sering menghambat seseorang mengalami kesulitan dalam mengejar impiannya, diantaranya karena faktor ekonomi, sosial, keluarga, ataupun karena kurangnya faktor pendorong dan hilangnya semangat yang ada dalam dirinya.

Akan tetapi selain faktor-faktor tersebut diatas, ada juga sebagian kecil orang yang mengatakan bahwa salah satu faktor penghambatnya yaitu karena sebuah status pernikahan. Ia berdalih ketika dirinya sudah menikah, ia tidak bisa lagi fokus untuk mengejar impiannya lantaran karena seringnya disibukkan dengan keadaan, terbatasnya waktu dan menurunnya semangat serta banyaknya kebutuhan-kebutuhan primer dalam keluarganya, sehingga impian yang dulunya membara sekarang menjadi sirna, impian yang dulunya dipandang sebuah kesuksesan sekarang sudah tidak lagi berguna.

Jika kita lihat dari keluh kesah orang tersebut, sebenarnya tidak adil jika menyudutkan pernikahan sebagai penghambat impian akan tetapi justru pernikahanlah yang bisa menghidupkannya. Karena pernikahan yang sejati yaitu pernikahan yang dilandasi dengan cinta yang saling menguatkan bukan saling meruntuhkan, yang sama-sama memperjuangkan bukan malah saling menghempaskan (Impian).

Hal terpenting yang perlu kita tekankan dan perhatikan agar impian kita tercapai adalah manajemen waktu dan keuangan yang tepat, karena kita juga harus tahu tingkatan prioritas masing-masing, mana yang harus dihabiskan bersama keluarga dan mana yang harus dihabiskan untuk memperjuangkan impian kita, sehingga meskipun sudah menikah nanti kita tetap berada dalam keseimbangan hidup dengan fokus yang sama, baik antara keinginan keluarga maupun keinginan pribadi kita sendiri.

Kunci yang terakhir setelah semua sudah dilakukan adalah memasrahkan campur tangan dan kuasa dari-Nya. Karena seberapa tinggi apapun impian kita, insyaallah semua pasti akan tercapai asalkan kita terus berusaha, berikhtiar dan tentunya semakin mendekatkan diri pada sang Maha Memperkenankan Do'a (Inna rabbi la sami'ud du'a_').

Salah satu bukti nyata dibawah ini yang menyatakan bahwa pernikahan bukanlah penghambat sebuah impian, lahir dari pasangan "Miliarder" muda Indonesia yakni Ibnu Riyanto dan Sally Giovani. Mereka menikah pada usia 17 tahun setelah keduanya selesai menamatkan bangku SMA, kemudian mereka bersama-sama memulai merintis usahanya hanya dengan bermodalkan 17 juta rupiah yang itupun ia peroleh dari uang amplop pernikahan atas sumbangan teman dan kerabatnya, namun berkat kerja keras dan usaha yang tekun dari keduanya Impiannya untuk menjadi pengusaha pun berhasil dicapainya. Sekarang mereka telah memiliki gerai batik di beberapa mall besar di Indonesia dan telah memiliki 9 cabang di berbagai kota, selain itu mereka juga berhasil merambah ke bisnis properti dan telah berhasil membangun sejumlah perumahan diberbagai daerah.

Kisah perjuangan hidup Ibnu Riyanto dan Sally Giovani tersebut diatas sesuai dengan Firman Allah Swt dalam Al-Qur'an yang berbunyi: “Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui ”. (Qs. An-Nur [24]: 32)

Jadi pada intinya kita tidak usah khawatir kalaupun kita menikah nanti akan menyebabkan impian kita kandas ditengah jalan. Karena bagi siapapun yang menikah atas dasar ibadah dalam beragama, Allah Swt. lah yang akan menjamin semua rezekinya dan akan mengabulkan semua permohonan dan keinginannya.

Keep fighting Friends and wish you all can be success … !! Aamiin


Terima kasih
(a.r/red)

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Karena pernikahan bukanlah penghambat sebuah Impian"

Posting Komentar