Tuhanku Ampuni Aku
Bagaimana aku bisa menuntut-Mu, sedangkan Engkau adalah penjamin hidupku
Bagaimana mungkin
juga aku pasrah terhadap-Mu, sedangkan kehendak-Mu masih bisa dirubah sesuai
inginku
Tapi aku sadar untuk
mencapai inginku itu, aku wajib memuliakan-Mu
Karena dengan memuliakan-Mu, engkau juga akan memuliakanku
Bahagia tidaknya
hidupku hanya engkau yang tahu, dan seberapa buruknya kelakuanku engkau juga
yang tahu, Maka tidak mungkin rasanya jika aku melawan kehendak-Mu
Tuhanku aku malu,
karena selama ini aku jauh dari-Mu bukan karena aku tidak pernah mendengar
seruan-Mu akan tetapi akulah yang sebenarnya terlalu egois mengikuti nafsuku
Dan sekarang aku hanya
bisa berlutut dihadapan-Mu,
Namun bukan lagi
dalam rangka untuk menuntut semua inginku akan tetapi untuk memohon pada-Mu
agar menghapus semua dosaku, karena bagaimana mungkin aku bisa bahagia
jika semua inginku tercapai namun tidak dengan dosaku yang terlampau tinggi
melebihi badai
Tuhanku ampunilah
aku, sadarkanlah aku, dan berilah aku hidayah-Mu agar aku tidak tersesat
dijalan makhluk yang suka menentang-Mu, karena tidak kuat rasanya membayangkan
betapa perihnya siksa-Mu terlebih lagi merasakan semua janji-Mu bagi mereka
yang suka ingkar kepada-Mu
Tuhanku namun aku
juga malu, aibku terlalu besar untuk memohon belas kasih-Mu, tapi kepada siapa
lagi aku memohon dan menuntut kalau tidak pada-Mu wahai sang Maha Pemaaf dan
Pengasih bagi hambamu yang terlalu hina ini Tuhanku, untuk itu kasihanilah aku
Namun jika dalam perjalananku nanti aku masih melakukan
apa yang dilarang-Mu, janganlah engkau langsung membenciku apalagi mengadzabku
dengan tidak lagi mendengarkan do’aku, akan tetapi ingatkanlah aku dengan cara
lembut-Mu dan sadarkan aku dalam kerasnya jeratan nafsuku agar aku bisa kembali pada-Mu
Karena sebaik-baik
pekerjaan adalah melakukan perintah-Mu dan sebenci apapun akan semua hal ialah
membenci semua larangan-Mu
Tuhanku, sang
pembolak balik hati tetapkanlah aku dijalan-Mu
Ihdinas siratal
mustaqim, TUHANKU AMPUNI AKU
Surabaya, 31 Juli
2017
Terima kasih
(a.r/red)
Belum ada tanggapan untuk "Tuhanku Ampuni Aku"
Posting Komentar