Kehidupan
sehari-hari dalam bermasyarakat tidaklah selalu menyenangkan dan tidak juga selalu
sesuai dengan harapan. Entah.. ada saja seakan masalah yang datang menghampiri,
meskipun terkadang permasalahan itu sendiri terlihat sepeleh namun seperti dibesar-besarkan,
sehingga mengakibatkan dendam yang tak kunjung berkesudahan baik itu dengan
tetangga, kerabat, teman dekat maupun orang lain atau bahkan orang tua kita
sendiri.
Memang
itulah kodratnya kita sebagai manusia yang selalu merasa resah dan mudah
terbawa suasana. Mungkin saja disaat bahagia kita masih bisa mengontol sifat dalam
diri kita, namun justru sebaliknya disaat apa yang terjadi sudah tidak seperti yang
kita bayangkan, kerap kali kita lepas kendali dan mudah terpancing hasudan
setan, yang menyuruh kita untuk melakukan kejahatan, menebarkan kebencian dan
saling menyimpan rasa dendam.
Allah berfiman dalam Al-Qur’an :
“Sesungguhnya hanya kaum muslimin yang bersaudara. Karena itu, berupayalah memperbaiki hubungan antara kedua saudara kalian..” (QS. Al-Hujurat: 10)
Ayat
diatas tersebut menjelaskan bahwa sesama muslim hendaknya saling berupaya mempererat
hubungan bukan malah memecah belah dan berupaya saling memperbaiki setiap
permasalahan yang terjadi dengan saling memaafkan, karena sesungguhnya sesama muslim
dari kita itu bersaudara.
Namun
realita yang terjadi dan sering kita temui atau bahkan kita alami sendiri,
hanya karena kesalahan kecil baik itu dalam segi berkomunikasi dan hal lain semacamnya
antara kita dengan teman, tetangga, sahabat maupun orang lain menjadikan kita
tidak saling tegur sapa meskipun orang tersebut berada didekat kita, dan
parahnya lagi seakan hal itu tidak ada habisnya dan dibiarkan terjadi selama
bertahun-tahun lamanya hanya karena demi gengsi yang ada untuk terlebih dulu meminta
maaf dan mulai saling memperbaiki dan mempererat hubungan. Seakan firman Allah
Swt yang berbunyi “Sesama muslim itu bersaudara” sudah tidak berlaku lagi.
Rasulullah
Saw mengecam keras bagi mereka yang saling memendam kebencian sesama saudaranya
dan saling tidak tegur sapa bertahun-tahun lamanya, “Tidak halal bagi seorang muslim untuk memboikot (tidak menyapa) saudaranya lebih dari 3 hari.” (HR.
Bukhari 6237 dan Muslim 2560).
Bukankah
Allah Swt Maha Pemaaf, tapi kenapa hamba-Nya malah melebihi dari sifat-Nya ??
Untuk itu marilah kita saling memaafkan, dan saling
mempererat hubungan satu sama lain dari diri kita, jika mereka tidak meminta
maaf, hendaknya kita yang berinisiatif untuk terlebih dulu meminta maaf, karena
orang yang pemaaf Mendatangkan Kecintaan,
Mendapat Pembelaan, Memperoleh Ampunan dan Mulia disisi Allah dan juga disisi Manusianya.
Ibnu Katsir menerangkan:
“Bila kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek kepadamu maka kebaikan
ini akan menggiring orang yang berlaku jahat tadi merapat denganmu,
mencintaimu, dan condong kepadamu sehingga dia (akhirnya) menjadi temanmu yang
dekat”. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim 4/109)
Dan juga beberapa sabda Rasulullah Saw.
“Orang yang kuat bukan yang banyak mengalahkan
orang dengan kekuatannya. Orang yang kuat hanyalah yang mampu menahan dirinya
di saat marah.”
(HR. Al-Bukhari no. 6114)
“Sayangilah makhluk maka kamu akan disayangi Allah, dan berilah ampunan
niscaya Allah mengampunimu.” (Shahih Al-Adab Al-Mufrad no. 293)
Terima Kasih.
(a.r/red)
Belum ada tanggapan untuk "Jika Ingin Mudah Dicintai, Jadilah Orang yang Pemaaf"
Posting Komentar